Categories: Berita
Published September 15, 2021

Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M, bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung Ny Siyuk Maryoto Birowo, Rabu, (15/09//2021) Pkl. 09.00 WIB membuka sosialisasi dan melaunching Program Sapa Si Yatim di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Kabupaten Tulungagung.

Nampak hadir dalam acara ini Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung Drs. Sukaji, M.Si, Ketua Dharma Wanita Kabupaten Tulungagung Ny. Yuni Sukaji beserta pengurus Dharma Wanita Kabupaten Tulungagung, Kepala Lembaga Manajemen Infaq (LMI ) Perwakilan Jawa Timur, Pengurus TP PKK Kabupaten Tulungagung, Kepala OPD Terkait Lingkup Pemkab Tulungagung, Pimpinan Ormas / LSM, Dunia Usaha serta  perwakilan anak yatim yang mendapatkan bantuan.

Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung Drs. Maryani, M.M dalam sambutan mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang begitu besar bagi semua aspek kehidupan, termasuk bagi anak – anak. Selain adanya ketakutan akan terpapar Covid -19, anak – anak juga kerap berpotensi kehilangan orang – orang terdekat mereka yang meninggal akibat Covid -19.

Maryani juga menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Satgas Covid -19 Kabupaten Tulungagung per 13 september 2021 , ada sebanyak 266 orang meninggal akibat Covid -19. Tentu angka ini bukanlah hanya angka semata tetapi dibalik angka ini, terdapat 65 anak-anak kehilangan orang tua yang meninggal akibat Covid-19. “dari 65 anak di kabupaten Tulungagung yang kehilangan orang tuanya meninggal akibat Covid -19, sejumlah  37 anak atau 57 % berada pada rentang usia 11-15 tahun, 13 anak atau 20 % berada pada rentang usia 16-18 tahun, 8 anak atau 12 % pada rentang usia 6 – 10 tahun, dan 7 anak atau 11% berada pada usia balita atau dibawah 5 tahun. Diantara anak – anak tersebut 23 anak atau 35% berada pada jenjang pendidikan SD/Sederajat, 22 anak atau 34% berada pada jenjang SMP/ sederajat, 13 anak atau 20% pada jenjang SMA / sederajat, dan sisanya 7 anak atau 11% yang masih belum sekolah,. Berangkat dari urgensitas tersebut, maka Pemkab Tulungagung merumuskan program yang secara komperhensif dan terintegrasi memberikan penanganan dan memastikan hak dasar anak terpenuhi melalui program SAPA SI YATIM.” Jelas Maryani.

Selanjutnya Maryani juga mengatakan bahwa Program SAPA SI YATIM merupakan konsep program yang memberikan layanan yang holistik terintegritas bagi anak kehilangan orang tua meninggal akibat Covid -19 baik dari sisi pendidikan, kesehatan, psikososial, pengasuhan maupun pemenuhan hak catatan sipil melalui Unit layanan Terpadu Perlindungan Sosial Anak Integratif ( ULT PSAI ) sebagai pintu masuk pemberian layanan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan anak. “Program SAPA SI YATIM ini menjadi momentum bersama bagi pemangku kepentingan yaitu Pemerintah daerah, Organisasi Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi , dan Media Massa  termasuk diantaranya Tim Penggerak PKK, Baznas, LMI, Lembaga Perlindungan Anak Tulungagung untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya menangani dampak pandemi Covid -19 terhadap anak – anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 di Kabupaten Tulungagung.” lanjut Maryani.

Terakhir Maryani juga menjelaskan bahwa menindaklanjuti kegiatan launching dan sosialisasi SAPA SI YATIM  ini maka akan dilaksanakan pelatihan pembimbingan teknis assesment bagi pekerja sosial Anak Integratif  untuk mengetahui lebih lanjut kebutuhan setiap anak sebagai dasar pemberian layanan.

Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M dalam sambutannya mengatakan bahwa gelombang pandemi Covid -19 telah memberikan dampak mulai dari kehilangan nyawa, dampak ekonomi dan sosial. Berdasarkan data dari satgas penangan Covid 19 jumlah anak yang menjadi yatim piatu, yatim atau Piatu yang tersebar di 19 kecamatan sebanyak 65 anak per tanggal 13 september 2021.

Selanjutnya bupati juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Tulungagung tentunya berkewajiban untuk memastikan kebutuhan dasar dan spesifik, hak pendidikan anak terpenuhi, mendapatkan jaminan kesehatan serta terlindungi dari segala  bentuk kekerasan.” Sejalan dengan kondisi anak yatim piatu akibat pandemi Covid 19 yang ada di kabupaten tulungagung, maka perlu adanya suatu program yang secara komprehensif  dan terintegrasi memberikan penanganan dan memastikan hak dasar anak terpenuhi  yaitu melalui Program SAPA   SI – YATIM “. lanjut Bupati.

Terakhir bupati berharap anak yang hadir pada kesempatan ini untuk terus semangat menggapai cita cita dan tumbuh menjadi anak GENIUS yakni Gesit atau cekatan dalam melaksanakan tugas sesuai tahapan perkembangannya, Empati yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain, Berani dalam artian memiliki rasa percaya diri dalam mengahadapi tantangan demi mempertahankan kebenaran, Unggul atau memiliki keistimewaan dalam kebaikan  serta Sehat yang berarti bebas dari sakit atau hal negatif baik secara fisik maupun secara Psikis.” selain GENIUS juga harus mampu mengembangkan rasa setia kawan, bekerja sama dalam menggapai prestasi serta terus beribadah sesuai dengan agama masing – masing “. kata Bupati.

Acara ini ditandai dengan penyerahan bantuan berupa paket sembako dan pemberian Beasiswa kepada anak yatim/piatu, yatim piatu akibat orang tua meninggal karena Covid-19. Penyerahan secara simbolis diserahkan oleh Bupati Tulungagung, Sekda Tulungagung, Ketua TP PKK kabupaten Tulungagung dan Ketua Dharma Wanita persatuan Kabupaten Tulungagung kepada 11 anak. (Nug/Prokopim)

Pos Terbaru