Categories: Wisata Alam
Published September 6, 2016

Ratusan nelayan pantai sine Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir, Jumat, 02 September 2016 pagi memadati bibir pantai Sine. Mereka melaksanakan ritual Larung Semboyo atau labuh laut. Para nelayan nampak ceria dalam melaksanakan ritual sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberi keselamatan dan juga dilimpahi ikan laut yang banyak.

Larung Semboyo dilaksanakan setiap Jumat Kliwon pada bulan Selo (jawa). Para nelayan menyambut dengan antusias ritual yang dilaksankan tiap tahun tersebut.

Ketua panitia kegiatan Supiyan mengatakan, ritual Larung Semboyo sudah lama di lakukan oleh para nelayan Sine secara turun temurun. Dan hingga saat ini sudah di agendakan dilakukan setiap tahun, ”Agenda Larung Semboyo yang di lakukan para nelayan pantai Sine ini sudah lama di lakukan warga secara turun temurun,” ujar Supiyan.

Wakil Bupati Tulungagung Drs. Maryoto, Birowo, MM dalam sambutanya pada acara tersebut mengucapkan, terimakasih kepada warga masyarakat terutama para nelayan yang berada di pantai Sine. Karena dengan adanya kegiatan ritual budaya yang digelar pada setiap tahun ini akan bisa meningkatkan destinasi wisata, terutama wisata budaya yang ada di Kabupaten Tulungagung, yang akhirnya bisa meningkatkan perekonomian warga di daerah utamanya daerah pantai  seperti pantai Sine ini.

Prosesi ritual ditandai dengan sesaji Harip-harip, yaitu sesaji berupa bentuk aneka jenis ikan laut yang  terbuat dari tepung beras dan santan serta kedelai hitam,  dan dibuat oleh para wanita yang sudah berumur.

Sesaji ini dilemparkan ke laut oleh para nelayan di sepanjang bibir pantai Sine, mereka melempar Harip-harip sambil meneriakkan berbagai nama ikan di antaranya tongkol, tengiri, layur, teri, dll. hal ini dikandung maksud agar ikan yang di sebutkan di atas banyak di dapatkan oleh para nelayan.

Acara labuh laut selanjutnya diisi dengan pagelaran wayang Krucil oleh dalang Ki Jumali dari Dsn Wonojoyo Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir dengan ceritera Mina Ayapan. (nug/humas)

Pos Terbaru