Categories: Berita
Published Mei 27, 2022

Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, S.E., didampingi Istri Dra. Endang Gatut Sunu hadiri kupatan syawal masyarakat Kelurahan Kepatihan Gang VII, Kamis (26/05/2022).

Meski di guyur hujan gerimis, Namun demikian tidak menyurutkan semangat masyarakat setempat untuk mengikuti rangkaian acara tersebut. Selain itu, Wabup Gatut Sunu Wibowo mendatangi satu per satu rumah warga yang menyediakan kupatan.

Hadir dalam kupatan syawal tersebut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Tulungagung Drs. Sukarji, Camat Tulungagung Kota Iswahjudi, S.STP., Lurah Kepatihan Khomsatun, S.Sos.,  dan tamu undangan lainnya.

Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, S.E., memaknai kupatan sebagai sebuah tradisi warisan budaya leluhur yang bertahan hingga sekarang ini yang biasanya dilakukan setelah seminggu hari raya Idul Fitri. Tradisi kupatan ini merupakan sebuah akulturasi budaya yang pada saat itu diperkenalkan oleh salah satu Wali Songo.

Tradisi kupatan bukan hanya sekedar sebuah seremonial belaka, namun demikian memiliki filosofis tersendiri.

Adapun kata kupat berasal dari bahasa Jawa yakni Ngaku lepat (Mengakui kesalahan.red) yang memilki arti sebagai insan manusia biasa pasti tidak lepas dari kesalahan antar sesama. Sementara janur atau daun kelapa yang digunakan untuk membungkus ketupat memiliki kepanjangan kata Jatining Nur yang artinya hati nurani. Sedangkan beras yang dimasukkan kedalam anyaman ketupat itu bisa diartikan sebagai nafsu dunia.

Wabup Gatut Sunu berharap semoga pertemuan ini memiliki makna dan manfaat yang besar dalam meningkatkan rasa kebersamaan, persaudaraan, persatuan, dan senasib sepenanggungan. (PROKOPIM TULUNGAGUNG)

Pos Terbaru