Categories: Berita
Published Oktober 11, 2018

Tulungagung, Jamkesnews :Sebagai upaya bersama menyukseskan Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat, BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung bersama Anggota Komisi IX DPR RI menyelenggarakan Sosialisasi Program JKN-KIS) di Desa Punjul Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung, Selasa (25/09). Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan rutin Angota Komisi IX DPR RI yang menyebar ke seluruh Indonesia.

Bertempat di Balai Desa Punjul, kegiatan ini dihadiri sebanyak 181 orang peserta dari berbagai Desa di Kabupaten Tulungagung. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI-P Ir. Budi Yuwono, DIPL, SE, menyampaikan apresiasinya pada sosialisasi kali ini. Menurutnya, melalui sosialisasi ini Pemerintah dan warga bisa sharing, dan berbagai masalah untuk bisa dipahami bersama.

“Saya senang sekali bisa hadir di sosialisasi seperti ini, jangan sampai sosialisasi hanya dianggap sebagai seremonial yang mana setelah selesai tidak berarti apa-apa. Semenjak saya di Komisi IX DPR RI ternyata ada berbagai masalah, salah satunya di BPJS Kesehatan. Masalah BPJS Kesehatan adalah masalah kita semua, sangat mempengaruhi urusan pribadi kita, keluarga kita, apalagi kalau sudah tua nanti, dimana penyakit mulai datang kita baru ingat BPJS Kesehatan, saya sudah merasakan sendiri penyakit datang bertubi-tubi, oleh karena itu ingat BPJS Kesehatan,” ujar warga asli Bontoran Tulungagung ini dalam sambutannya.

Budi juga menjelaskan tentang keseimbangan hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam bidang kesehatan. Ia bahkan mengutip Pembukaan UUD RI 1945, yang mana salah tujuan bernegara untuk melindungi warga negaranya, serta prinsip gotong royong yang harus tetap ada dalam jiwa bangsa.

“Secara Konstitusional, Negara wajib memberikan kesejahteraan, ini buktinya dengan dibentuknya BPJS Kesehatan sebagai badan yang melayani bapak/ibu sekalian. Disatu sisi kita harus sadar bahwa kesehatan, masalah sosial adalah hak kita sebagai warga negara, hak untuk mendapat pelayanan dari Negara. Namun, kita juga harus tau kewajibannya, teman-teman yang belum mendaftar agar segera mendaftar, karena gotong royong adalah sifat kita sejak dini, jadi harus tetap ada, diwujudkan dalam kepesertaan JKN-KIS. Padahal iurannya sangat terjangkau. Angka statistik menunjukkan, selama 3,5 tahun BPJS Kesehatan berjalan, angka kemiskinan akibat penyakit menurun drastis,” jelasnya.

Tidak lupa Budi memberikan motivasi terhadap pola perilaku hidup sehat yang harus diterapkan, sehingga terjadi keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai warga negara.

“Perilaku hidup sehat harus kita terapkan. Kita ke rumah sakit, ke Puskesmas bukan karena sakit, tetapi kontrol kesehatan juga perlu dilakukan, seperti Iva/Papsmear, cek gula darah untuk mencegah penyakit yang lebih besar. Jadi keseimbangan antara BPJS Kesehatan dan Bapak/ Ibu sekalian menjadi penting untuk menyukseskan bahwa kita punya hak dilayani, bukan berarti dilayani tetapi malah seenaknya,” terang Budi.

Pernyataan Budi turut diaminkan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung Indrina Darmayanti. Bahwa pentingnya menjadi peserta JKN-KIS tidak hanya pada sakit melainkan pada saat sehat juga wajib mendaftar serta rutin membayar iuran.

“Menjadi peserta JKN-KIS tidak hanya pada sakit. Kita tidak tau kapan kita sakit, berapa biaya yang akan dikeluarkan ketika kita sakit. Oleh karenanya, segera daftarkan diri dan keluarga menjadi peserta JKN-KIS. Tidak ada ruginya, rutin membayar iuran walau pun tidak sakit menjadi amal shodaqoh kita untuk peserta lain yang sedang sakit,” ujar Indrina. (chik)

Pos Terbaru