Hari Lingkungan Hidup Sedunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 5 Juni yang merupakan upaya meningkatkan kesadaran dan penyelamatan lingkungan. Berkaiatan dengan hal tersebut Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M membuka pelaksanaan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kabupaten Tulungagung. Peringatan tahun ini dipusatkan di DAM Kleben Desa Tiudan Kecamatan Gondang yang dilaksanakan pada hari ini Rabu 30/06/2021.

Turut hadir pada peringatan kali ini Forkopimda Kabupaten Tulungagung, OPD terkait, Kepala Balai Besar wilayah sungai Brantas Surabaya, Direktur Perum Jasa Tirta Asa I, Forkopimca, dan beberapa Komunitas Lingkungan Kabupaten Tulungagung. Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2021 adalah “Restorasi Ekosistem” atau Restorasi Lingkungan. Restorasi Lingkungan adalah upaya mengembalikan ekosistem ke kondisi awal mula, yang mencakup usaha pencegahan dan mengatasi berbagai kerusakan alam yang disebabkan oleh tangan-tangan manusia.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung Drs. Santoso M.Si. selaku ketua panitia menyampaikan, mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup maka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh elemen masyarakat termasuk dunia usaha dalam pemeliharan dan penyelamatan lingkungan hidup termasuk dalam upaya memanfaatkan sumber daya alam yang ramah lingkungan dalam hal ini enceng gondok. Sekaligus sebagai bentuk kampanye untuk menyampaikan keberhasilan upaya penyelamatan lingkungan hidup yang dilakukan Pemerintah, dunia usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat itu sendiri.

Bupati Tulungagung mengatakan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, saatnya untuk dapat dilakukan penyesuaian berpikir dan bertindak, Reimagine- Recreate- Restrore. Melalui momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, bupati berharap dapat menambah semangat kita untuk senantiasa terus memperbaiki diri dalam berperilaku adil terhadap lingkungan.“Lingkungan yang sehat membutuhkan dukungan dan keterlibatan para pemangku kepentingan, khususnya di tingkat lokal, sehingga masyarakat berdaya dalam mengatur dan mengelola lahan tempat mereka dengan lebih baik. Pemberdayaan masyarakat berkontribusi memajukan solusi lokal dan mendorong partisipasi aktif dalam restorasi ekosistem,” imbuhnya.

Pada acara kali ini juga dilaksanakan penyerahan bantuan sembako kepada kaum dhuafa, penyerahan bibit tanaman dan tempat sampah terpilah, tabur benih ikan, aksi bersih-bersih enceng gondok, dan sarasehan yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup dan dari FKH (Forum Komunitas Hijau). (tok/prokopim)