Categories: Berita
Published September 20, 2016

Warga Kecamatan Campurdarat dan sekitarnya, Minggu, 19 September 2016 berbondong-bondong menyaksikan pagelaran wayang kulit, yang digelar dalam rangka penutupan upacara adat Ulur–ulur di plataran telaga Buret, Dusun Buret Desa Sawo Kecamatan Campur Darat.

Pagelaran wayang kulit menampilkan dalang cilik pemenang lomba dalang tingkat nasional tahun 2016 di Jogjakarta, dari siswa SMPN 2 Tulungagung, Muhammad Ferdan Tauladan. Dengan bintang tamu Precil Cs dari Kabupaten Banyuwangi serta Rahma Adika SSn dari Surakarta.

Pagelaran dihadiri oleh Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, M.Si, Ketua DPRD Tulungagung Supriyono, SE, M.Si. serta SKPD terkait Lingkup Pemkab Tulungagung.

Ketua panitia yang juga sesepuh paguyuban Sendang Tirto Mulyo, Triman mengatakan, maksud dan tujuan digelarnya cara ini adalah dalam rangka melestarikan budaya jawa berupa kesenian wayang kulit dan sekaligus sebagai acara penutup upacara adat Ulur-ulur yang telah digelar oleh warga empat Desa di wilayah Kecamatan Campurdarat yang digelar pada Jum’at, 19 Agustus 2016.

Bupati Tulungagung Syahri Mulyo mengatakan, bahwa kesenian tradisional wayang kulit pada hakekatnya merupakan ekspresi budaya, dimana kesenian tersebut tumbuh dan berakar serta mengandung nilai–nilai moral spritual, media pendidikan moral dan falsafah hidup. “Melalui proses sejarah panjang, nilai budaya tersebut telah banyak membantu dan berhasil ikut meletakan dasar falsafah dan tata hidup bangsa dan negara yaitu Pancasila, oleh karenanya nilai-nilai kesenian tradisional perlu digali, dilestarikan serta dikembangkan hingga mampu meletakan landasan pembangunan,“ kata Bupati.  

Bupati Syahri berharap, dengan selensainya pagelaran wayang kulit ini nantinya warga empat desa yang berada di Kecamatan Campurdarat,  yaitu warga Desa Sawo, warga Desa Gedangan, warga Desa Gamping, dan warga  Desa Ngentrong diberikan keselamatan lahir dan batin, rejeki yang melimpah, dan barokah serta dijauhkan dari mara bahaya.

Pagelaran wayang kulit dengan lakon Bimo Suci ditandai dengan penyerahkan tokoh wayang Werkudoro oleh Bupati Syahri Mulyo kepada Ki Dalang Muhammad Ferdan Tauladan. (nug/humas)

Pos Terbaru