Categories: Berita
Published Juli 11, 2022

Ketua TP PKK Kabupaten Tulungagung selaku pembina pokjanal posyandu Kabupaten, Ny. Siyuk Maryoto Birowo, Senin 11/07/2022 membuka Rapat Koordinasi Pokjanal Posyandu di Ruang Sidang Prajamukti Kantor Pemkab Tulungagung.

Dalam acara yang diikuti sekitar 22 orang peserta ini Ny. Siyuk Maryoto Birowo didampingi pengurus TP PKK Kabupaten Tulungagung dan Kepada Dinkes Tulungagung dr. Kasil Rokhmad, MMRS serta Plt. Kepala BPMPD Tulungagung Drs. Sugiyanto, M.M.

Dalam laporannya Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Tulungagung, Drs. Sugiyanto, M.M., menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah melakukan koordinasi lintas sektor dalam upaya optimalisasi pelaksanaan Posyandu di desa.

Selanjutnya Sugiyanto menjelaskan bahwa narasumber rakor ini adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr. Kasil Rokhmad, MMRS., dengan diikuti peserta  22 orang yang berasal dari anggota Tim Pokjanal Posyandu Kabupaten yang terdiri dari unsur Perangkat Daerah dan TP-PPK Kabupaten Tulungagung, 38 orang anggota Tim Pokjanal Posyandu Kecamatan yang terdiri dari Ketua TP-PKK Kecamatan dan Kasi. Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan se-Kabupaten Tulungagung.

Ketua TP PKK Kabupaten Tulungagung Ny. Siyuk Maryoto Birowo dalam sambutannya mengatakan bahwa upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu telah menjadi prioritas utama dari pemerintah,  angka kematian ibu (aki) dan angka kematian bayi (akb) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan negara, disebut demikian karena aki dan akb menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan. Tingginya aki dan akb serta lambatnya penurunan angka ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat mendesak untuk ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kualitas. “ persoalan kematian ibu merupakan masalah multifactor tidak bisa diselesaikan “hanya” oleh orang kesehatan tetapi membutuhkan peran lintas sektor, sehingga penting untuk membangun komunikasi dan kerjasama dalam wadah kelompok kerja operasional pos pelayanan terpadu (pokjanal posyandu). kerjasama lintas sektoral di sadari benar sebagai strategi penting dalam pembangunan kesehatan.“, kata Ny. Siyuk.

Selanjutnya Ny. Siyuk mengatakan melalui posyandu, pemerintah berupaya untuk menyediakan layanan yang dibutuhkan masyarakat, seperti perbaikan gizi dan kesehatan, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, hingga ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial. “salah satu manfaat yang diperoleh masyarakat dengan mengikuti posyandu adalah diantaranya tanpa mengeluarkan biaya/gratis, sehingga sangat meringankan beban ekonomi masyarakat.”, Ujar Ny. Siyuk.

Lebih lanjut, Ny. Siyuk mengatakan beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengikuti posyandu antara lain adalah beragam informasi mengenai kesehatan ibu dan anak, seperti pemberian asi eksklusif, mpasi, dan pencegahan penyakit, memantau tumbuh kembang anak, sehingga anak terhindar dari risiko kekurangan gizi atau gizi buruk bahkan stunting, mendeteksi sejak dini bila terdapat kelainan pada anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, sehingga penanganan dapat segera dilakukan dan memberikan imunisasi lengkap.

Ketua TP PKK ini juga menjelaskan bahwa posyandu juga sebagai sarana bagi para ibu untuk menambah pengetahuan dan berbagi pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak, baik dengan petugas kesehatan maupun dengan peserta posyandu lainnya. Dengan pengetahuan yang baik, diharapkan kualitas kesehatan ibu dan anak dapat meningkat. “Lembaga posyandu juga bisa segera merujuk anak ke dokter atau fasilitas kesehatan jika anak mengalami sakit misalnya demam, batuk, pilek, dan diare, serta saat berat badan anak berada di bawah garis merah. sehingga stunting bisa dicegah sejak dini “. Jelas Ny. Siyuk.

Berikutnya Ny. Siyuk mengatakan dengan optimalnya pelayanan kesehatan di posyandu, diharapkan juga ber-kontribusi terhadap upaya pencegahan stunting balita. Melalui layanan posyandu secara rutin harapannya stunting dapat dicegah dan stunting di kabupaten tulungagung segera teratasi. melalui ibu hasmil dan pasangan usia subur, kita juga dapat berupaya untuk mencegah stunting, dengan cara yaitu memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, beri asi eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, dampingi asi eksklusif dengan mpasi sehat, terus memantau tumbuh kembang anak serta selalu ber perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga. (PROKOPIM TULUNGAGUNG)

Pos Terbaru