Categories: Berita
Published September 13, 2019

Ratusan Orang yang berasal dari Pengurus MLKI Kabupaten Tulungagung, Pimpinan Organisasi Masyarakat, seniman, Tokoh Masyarakat dan Pemerhati Budaya yang ada di Wilayah Kabupaten Tulungagung, Kamis, 12 September 2019, berkumpul di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso untuk mengikuti acara Seminar Nasional “Grebeg Bhineka Tunggal Ika” tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung.

Acara yang mengambil tema “Grebeg Bhineka Tunggal Ika” ini dimulai pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai dengan acara diawali dengan persembahan tari-tarian yaitu tari Bendoyo Prajnaparamita, Tari Reyog Kendang Tulungagung dan peragaan fashion show batik khas Tulungagung dari Batik Satrio Manah.

Panitia Kegitan Slamet Sunarto, SE, M.Si., dalam laporannya mengatakan bahwa sebagai tindak lanjut telah disusunnya pokok pikiran kebudayaan daerah Kabupaten Tulungagung tahun 2018 serta memberikan kajian ilmiah sekaligus rekomendasi bagi pemajuan kebudayaan di Kabupaten Tulungagung, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung bekerjasama dengan Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan seminar nasional ini.

Slamet juga mengatakan bahwa maksud dan tujuan kegiatan ini adalah menggali lebih dalam dan memberikan kajian ilmiah potensi budaya, tradisi, dan kearifan lokal yang dimiliki Kabupaten Tulungagung, memberikan rekomendasi dan masukan pada pelaku seni, praktisi budaya, seniman dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung, serta untuk mewujudkan program nasional pemajuan kebudayaan.

Sementara itu Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Nadjamuddin Ramly, M.Si., dihadapan para peserta seminar menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh panitia penyelenggara acara ini dan berterima kasih kepada Bupati Tulungagung dan Forkopimda Kabupaten Tulungagung yang telah mendukung kegiatan seminar ini. Semoga dengan dilaksanakannya seminar Bhineka Tunggal Ika bisa menyatukan seluruh elemen masyarakat. Dan nantinya dengan grebeg bhineka tunggal ika bisa sebagai platform seluruh Indonesia.

Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Biro, M.M., dalam sambutanya sebelum membuka seminar ini mengatakan Kabupaten Tulungagung memiliki beragam budaya dan tradisi, juga situs-situs sejarahnya. Sebagaimana yang telah tertera dalam naskah pokok pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten Tulungagung. Karenanya harus tetap kita jaga dan lestarikan segala macam keragaman yang ada dan berkembang dalam masyarakat. “Oleh karena itu, saya menyambut gembira dan merasa bangga atas terselenggaranya kegiatan Seminar Nasional “Grebeg Bhinneka Tunggal Ika” hari ini. Untuk itu ijinkan saya menyampaikan ucapan terima kasih atas nama pribadi dan pemerintah Kabupaten Tulungagung kepada Dirjen Kebudayaan Kemendikbud atas kerjasamanya dan kepercayannya pada Pemerintah Kabupaten Tulungagung, seluruh Narasumber, pimpinan lembaga perbankan yang ada di Kabupaten Tulungagung atas partisipasi aktifnya, panitia, dan pihak-pihak yang telah berpartisipasi aktif sehingga kegiatan Seminar Nasional “Grebeg Bhinneka Tunggal Ika” kali ini bisa terselenggara di Kabupaten Tulungagung”, kata Bupati.

Seminar ini sendiri merupakan kegiatan kebudayaan dalam rangka meneguhkan motto kebangsaan Bhinneka Tunggal Ika. Kegiatan ini juga dikaitkan dengan semangat nilai-nilai luhur dan mendoakan Rahayuning Nusa dan Bangsa serta merupakan kegiatan yang baik dan patut diapresiasi sebagai warisan sejarah sekaligus pentingnya menjaga warisan adiluhung yang juga merupakan satu diantara pilar kebangsaan yang harus senantiasa kita perkokoh demi terus tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya Bupati berharap adanya rekomendasi yang bisa digunakan unutuk mewujudkan pemajuan kebudayaan yang ada di Kabupaten Tulungagung sekaligus bisa menggali lebih dalam potensi budaya, tradisi dan kearifan lokal yang ada agar lebih berdaya guna untuk peningkatan kwalitas hidup masyarakat dari hulu hingga hilir dan adat budaya yang berkembang didalamnya, serta untuk melestarikan budaya dan tradisi yang ada dalam tatanan masyarakat, dimana kebhinekaan adalah keniscayaan anugerah Tuhan. Jadi harus kita jaga agar terwujud masyarakat Tulungagung yang ayem tentrem mulya lan tinoto. (hms)

Pos Terbaru