Categories: Berita
Published September 14, 2020

Hujan dengan intensitas berat yang mengguyur Dusun Jingol Desa Pagerwojo dan sekitarnya pada Rabu, 2/09/2020, malam menyebabkan tanah dibawah jalan aspal sepanjang 30meter yang menghubungkan desa Kradinan Pagerwojo ke Desa Sidomulyo Pagerwojo terkikis ambles (longsor) dengan kedalaman sekitar 8 m , dan longsornya jalan aspal ini menyisakan separo jalan.
Mendengar adanya jalan yang menghubungkan desa Kradinan kecamatan Pagerwojo dengan Desa Sidomulyo kecamatan Pagerwojo longsor Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M langsung melakukan kunjungan lapangan pada senin, 14/09/2020 sekitar pukul 10.00 wib.

Tiba di lokasi jalan yang mengalami jalan longsor tersebut Bupati disambut oleh Camat pagerwojo bersama anggota forkopimca serta Kepala Desa Kradinan Kecamatan Pagerwojo Eko Sujarwo, dalam kesempatan ini bupati melihat secara langsung jalan yang longsor dan mendengarkan secara seksama kronoli kejadian longsor dari Kepala Desa Krandinan. Usai mendengarkan secara seksama dari Kades Kradinan ini Bupati langsung mengintruksikan kepada Kepala OPD terkait untuk melakukan tindakan lebih lanjut.
Ketika dikonfirmasi wartawan Bupati Tulungagung mengatakan dengan adanya kondisi jalan yang ambles saat ini, mengharuskan segera ada penanganan. Karena tidak menutup kemungkinan, tanah yang bersifat andesit itu kembali terkikis dan longsor jika hujan kembali datang. “Jalan ini sudah dua kali longsor. Pertama pada 2019 lalu, dan kedua Rabu (2/9/2020) setelah hujan kiriman datang mengguyur hampir semalam,” kata Bupati.

Dijelaskan oleh Bupati peristiwa longsor yang pertama hanya bagian tepi jalan, namun untuk longsor yang kedua membuat jalan yang berlokasi tepat di Dusun Jingkol RT10/RW06, Desa Kradinan ini mengikis tanah hingga tanah ambles dan memakan separo jalan. Kebetulan melalui PAK ini, pihaknya telah merencanakan perbaikan infrastruktur jalan Desa Kradinan tersebut sepanjang 50 meter. Bahkan saat ini sudah proses lelang. Dimungkinkan, Sabtu (18/9/2020) sudah akan turun Surat Perintah kerja (SPK). “ Kalau SPK-nya turun, maka minggu depan sudah ada pengerjaan. semoga pelaksanaan tidak ada kendala,” kata Bupati melanjutkan.

Selanjutnya bupati menjelaskan perbaikan jalan longsor tersebut nantinya akan dibangun badan pengaman jalan atau berem. Mengingat, lokasi jalan tersebut berada di tebing pegunungan. Perbaikan ini nantinya akan menelan total anggaran mencapai Rp 900 juta.“Untuk kontruksinya tetap. Nanti kami akan pakai tros. Jadi pakai pancang itu sebagai pengikatnya.Dan sekaligus ada talud juga. Ini untuk menahan badan jalan, mengingat lokasi jalan berada di pegunungan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kradinan, Eko Sujarwo mengapreasiasi langkah cepat Pemkab Tulungagung untuk segera melakukan perbaikan jalan di desanya. Mengingat, jalan yang ambles ini merupakan jalan utama yang sering dilewati roda 2 dan 4, truk bahkan bus DAMRI jurusan kabupaten Tulungagung ke kabupaten Ponorogo. “Saya sangat berterimakasih atas perhatian dan responnya. Dengan adanya perbaikan itu, otomatis lalu lintas nantinya kembali normal. Tidak buka tutup seperti saat ini,” katanya.

Sekedar informasi, lokasi tersebut sudah dua kali mengalami longsor (ambles). Peristiwa pertama terjadi pada Maret, 2019 lalu. Ketika itu, tanah yang longsor hanya bagian tepi jalan. Namun, dinilai membahayakan, kemudian dari pihak desa serta warga setempat berinisiatif memasang palang dari bambu pada tepi jalan yang ambles. Sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan. Kemudian, longsor lagi pada Kamis (3/9/2020) kemarin. Karena ketika itu, tepatnya Rabu (2/9/2020) intensitas hujan cukup deras. Membuat tanah dibawah aspal tersebut terkikis dan ambles ke bawah dengan kedalaman kurang lebih 8 meter. Hingga menyisakan separo jalan. Meski demikian, jalan tersebut masih difungsikan. Tentunya dengan konsekuensi lebih meningkatkan kewaspadaannya. (Nug/Pro)

Pos Terbaru