Categories: Wisata Alam
Published Februari 21, 2016

Kabupaten Tulungagung yang dikenal sebagai Kota Marmer ini ternyata memiliki banyak potensi di bidang pariwisata yang luar biasa. Letak geografis Kabupaten Tulungagung yang bertemu langsung dengan Laut Selatan, menjadikan Kabupeten ini memiliki beberapa Pantai yang indah.

Namun pesona wisata di  Kabupaten Tulungagung tidak didominasi oleh pantai saja. Kini giliran Gunung Budeg yang menunjukkan potensinya.

Gunung yang terletak di tengah-tengah Kabupaten Tulungagung ini menjadi primadona baru bagi para wisatawan teru­tama bagi para pecinta alam.

Setiap akhir pekan, banyak muda – mudi yang menghabiskan waktunya untuk menguji  nyali mereka. Perpaduan jalan landai dan ekstrim menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki yang ingin menaklukkan Gunung Budeg ini.

Banyak warga yang kurang begitu tahu. Mengapa banyak sekali muda-mudi yang menaiki Gunung yang terletak di Kecamatan Campurdarat ini. Namun akhirnya demi menjawab rasa penasaran kami,  salah satu dari tim redaksi Tabloid Bersinar melakukan penelusuran lebih lanjut ke Gunung Budeg. Dan hasilnya tidak mengecewakan. Ternyata ada secuil surga yang dimiliki oleh gunung ini.

Benar, secuil surga yang dimaksud adalah pemandangan saat terbitnya matahari. Pengunjung bisa melihat indahnya Kabupaten Tulungagung melalui puncak gunung ini.

Tak menampik bila banyak muda-mudi yang datang dari dalam maupun luar daerah Kabupaten Tulungagung yang ingin menikmati sunrise di gunung ini.

Bagi para pendaki yang ingin melakukan pendakian di gunung Budeg, tidak akan mengalami kesulitan saat hendak memulainya. Warga sekitar sudah menyediakan tempat parkir motor bagi para pendaki. Dan setelah itu setiap pendaki diwajibkan untuk mendaftarkan diri di pos pendakian. Pendafaran ini bertujuan untuk mengantisipasi apabila ada kejadian yang tidak diinginkan, sehingga pihak keamanan tidak akan mengalami kesulitan nantinya.

Untuk mendapatkan adrenalin yang menantang,  para pendaki biasanya melakukan pendakian pada malam hari.

Pemilihan waktu pendakian pada malam hari ternyata bukan dikarenakan alasan itu saja. Pendakian pada malam hari membuat kita dapat melihat hamparan cahaya lampu di daratan Kabupaten Tulungagung. Mengagumkan !!! Ternyata ada eksotika tersendiri yang disimpan gunung ini.

Setelah melakukan pendakian selama satu setengah jam rata-rata. Para pendaki berhenti di lahan yang landai untuk mendirikan tenda di sana.

Sambil menunggu fajar tiba, disitulah rasa kekeluargaan terasa. Melalui hangatnya api unggun para pendaki saling berbagi cerita.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Sunrise yang dinantikan akhirnya datang juga. Para pendaki serentak mengabadikan moment istimewa ini.

Memang menakjubkan. Bersamaan dengan munculnya matahari, kabut yang masih menyelimuti daratan  membentuk samudera di atas awan yang membuat mata terpana memandangnya. Hal ini lah yang menjadikan Gunung Budeg ini kian eksis di kalangan pecinta alam.

Gunung Budeg juga memiliki cerita tersendiri. Menurut cerita rakyat yang  ada. Awalnya gunung ini adalah gunung biasa yang tidak memiliki nama. Asal-usul nama Gunung Budeg, dikarenakan dahulunya ada seorang pemuda sedang bermain di puncak gunung ini. Ketika pemuda ini dipanggil ibunya, pemuda ini tidak memenuhi panggilan ibunya. Akhirnya sang ibu murka dan mengutuk pemuda tersebut menjadi tuli alias budeg.

Dengan adanya peristiwa tersebut, akhirnya lahirlah nama Gunung Budeg yang seperti kita kenal sampai sekarang ini.

Gunung dengan secuil surga yang indah. Gunung yang memberi salam untuk Indonesia. (yud/humas)

Pos Terbaru