Ribuan warga Desa Demuk Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, menyelenggarakan berbagai acara guna memperingati ulangtahun desanya yang ke 123 tahun. Sebagai puncak acara berlangsung Selasa, malam, 18/10/2016, yaitu pagelaran wayang kulit.

Berlangsung di depan Balai Desanya, merupakan tempat pertunjukan Wayang Kulit . Meski berada di daerah pegunungan namun penonton pagelaran wayang kulit semalam suntuk ini tergolong banyak. Bukannya berasalkan dari kaum tua saja penggemarnya tetapi para pemuda-pemudi dan anak-anak ikut menonton Wayang Kulit wersih Desa setempat.

Dengan menghadirkan salah satu dalang ternama di Kabupaten Tulungagung Ki Minto Darsono dari Desa Pakisrejo Kecamatan Rejotangan.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, M.Si,  Wakil Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo MM, Ketua DPRD Tulungagung Supriono, Camat Pucanglaban dan undangan lainnya.

Kades  Demuk, Marni melaporkan, pagelaran wayang kulit yang digelar di halaman Kantor Desa ini dimaksudkan untuk memperingati ulang tahun desa Demuk ke 123 tahun dan Bersih Desa. Pagelaran Wayang kulit malam ini mengambil lakon Parikesit Dadi Ratu. Perlu diketahui bahwa bukan hanya wayng kulit saja yang berlangsung namun hari sebelumnya ada acara Pawai-Karnaval dan acara keagamaan umat islam Istiqhosah.

Bupati Syahri Mulyo mengatakan, bersih desa merupakan ritual yang telah menjadi tradisi secara turun temurun yang dilaksanakan sebagian masyarakat, dengan tujuan mendapatkan keselamatan, ketentraman lahir batin.

Kesenian tradisional wayang kulit menurut Bupati Tulungagung, pada hakekatnya merupakan ekspresi budaya, dimana kesenian tersebut tumbuh dan berakar serta mengandung nilai–nilai moral spiritual, media pendidikan moral dan falsafah hidup. ”Selamat menyaksikan hiburan ini hingga usai,’’ jelasnya.

Pergelaran wayang kulit sebelum dimulai terlebih dahulu ditandai dengan penyerahan Gunungan Wayang dari Kades Demuk, Marni kepada Wabub Maryoto Birowo dan selanjutnya kepada dalang Ki Minto Darsono. (her/humas)