Categories: Berita
Published Agustus 14, 2020

Launching Sekolah Tangguh di SMKN 3 Boyolangu Tulungagung dilakukan oleh Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo, MM., pada Jumat, 14 Agustus 2020 guna menghadapi pembelajaran untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di masa New Normal.

Setelah melakukan penguntingan pita, Bupati didampingi kepala Dinas Kesehatan Tulungagung dan sejumlah pejabat terkait meninjau langsung kesiapan sekolah dalam menghadapi pembelajaran tatap muka. Mulai dari pembelajaran di kelas maupun di ruang praktek/bengkel kerja.

Bupati, Drs. Maryoto Birowo, M.M., menjelaskan, Sekolah Tangguh perlu diterapkan terutama pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memerlukan adanya kegiatan praktek dalam pembelajarannya. Selain itu kondisi geografis wilayah Tulungagung, khususnya di daerah pinggiran, sulit dijangkau internet. Sehingga Kegiatan Belajar Mengajar yang dilakukan dari jarak jauh/ School From Home (SFH) menjadi kurang efektif untuk dilaksanakan.

“Pada pelaksanaanya, Sekolah Tangguh harus menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan physical distancing seperti menjaga jarak minimal 1 meter antar murid dan melakukan pembatasan kapasitas murid pada setiap sesi pembelajaran”, ujar Bupati.

Pembelajaran Tatap Muka recananya dilakukan mulai tanggal 18 Agustus 2020. Menurut Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Cabang Tulungagung, Solikin, S.Pd., M.M., sejauh ini sekolah yang telah mendapatkan izin resmi untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka pada tanggal 18 Agustus 2020 adalah SLBB Kabupaten Tulungagung, SMAN 1 Ngunut, dan SMKN 1 Pagerwojo. Sedangkan untuk SMKN 3 Boyolangu Tulungagung akan dimulai pada tanggal 24 Agustus 2020. “Pembelajaran tatap muka boleh dilakukan oleh sekolah lain apabila pihak sekolah telah mendapatkan izin dari gugus tugas”, ujar Solikin.

Terkait dengan pelaksanaan Sekolah Tangguh di SMKN 3 Boyolangu Tulungagung, Rofiq selaku Kepala Sekolah menyatakan bahwa pihak SMKN 3 Boyolangu Tulungagung telah siap melaksanankan pembelajaran tatap muka dengan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19. “Kami sudah disurvey oleh tim yang terdiri dari beberapa unsur dan diadakan simulasi. Kami juga sudah mendapatkan dokumen surat izin balasannya. Telah banyak persiapan yang dilakukan, termasuk kondisi kesehatan anak yang dilaporkan setiap hari melalui form dengan harapan tidak akan memunculkan kluster baru penularan Covid-19. Rencananya akan ada 3 gelombang masuk dengan waktu 4 jam di masing-masing gelombang”, pungkas Rofiq. (Son/Fat/Din)

Pos Terbaru