Categories: Berita
Published Oktober 13, 2020

Selasa, 13/10/2020, sekitar pkl. 08.30 WIB digelar acara Sosialisasi Kelas Ibu Pintar B2SA di Ruang Sidang Prajamukti Pemkab Tulungagung oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung.

Pada acara yang dihadiri sekitar 50 orang yang berasal dari Ketua Pokja III dan salah satu Anggota Pokja III kecamatan se wilayah Kabupaten Tulungagung dan pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung ini menghadirkan dua orang narasumber yang berasal dari UPT Laboratorium Gizi Surabaya Ir. Luki Mundiastuti, M.kes dan Universitas Negeri Surabaya Nugrahani Astuti, S.Pd, M.P.d.

Dalam laporannya Ketua Panitia acara Ir. Sigit Setyawan M.M mengatakan bahwa pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan pangan yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan minuman. “Undang-Undang telah mengamanatkan bahwa pemerintah berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memenuhi gizi masyarakat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal guna mewujudkan hidup sehat, aktif dan produktif yang mencakup pangan sebagai sumber energy, protein dan zat gizi lainnya dalam bentuk bahan mentah maupun pangan olahan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan baik kuantitas maupun kualitas.” kata Sigit.

Lebih lanjut Sigit mengatakan bahwa pangan yang beragam, bergizi seimbang dana aman (B2SA) merupakan aneka ragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein maupun vitamin dan mineral yang bila dikonsumsi dalam jumlah berimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan aman bagi tubuh. Salah satu masalah gizi yang ditemukan saat ini adalah stunting (tubuh pendek) dimana stunting ini merupakan permasalahan kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama sejak bayi dalam kandungan karena saat hamil sang ibu kurang mengkonsumsi makanan bergizi. Oleh karena itu untuk mencetak anak Indonesia yang sehat dan cerdas langkah awal yang paling penting adalah pastikan pemenuhan gizi ibu dan bayi selama masa kehamilan hingga anak menginjak usia 2 (dua) tahun.

Sigit juga mengatakan bahwa tujuan dari sosialisasi Ibu Pintar B2SA ini adalah meningkatkan pemahaman tentang arti pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman untuk mencegah terjadinya stunting pada anak. ” Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi Ibu Pintar B2SA berbasis sumberdaya lokal “. Kata sigit menambahkan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung Ny. Siyuk Maryoto Birowo dalam sambutanya mengatakan bahwa setiap individu membutuhkan pangan-pangan yang berkualitas untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif. Konsumsi pangan yang berkualitas dapat diwujudkan apabila makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung zat gizi lengkap dengan jumlah yang berimbang antar kelompok pangan,serta memperhatikan cita rasa, daya cerna, daya terima dan daya beli masyarakat. Pola konsumsi pangan sehat tersebut dikenal dengan istilah “pangan beragam, bergizi seimbang dan aman”

Ny. Siyuk juga mengatakan bahwa pengetahuan akan pentingnya konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman perlu disosialisasikan sampai pada tingkat terkecil dalam kelompok masyarakat yaitu keluarga. Implementasi konsumsi pangan yang memenuhi prinsip B2SA dalam keluarga dilakukan melalui pemilihan bahan pangan dan penyusunan menu makanan. Dalam hal ini, ibu yang berperan sebagai penentu dan penyedia menu keluarga akan memegang peranan yang sangat penting terhadap kualitas konsumsi pangan keluarga.” Salah satu masalah gizi yang ditemukan di Indonesia ialah stunting, sekitar 8,8 juta anak Indonesia menderita stunting karena kurang gizi. Persoalan stunting patut menjadi perhatian untuk segera dituntaskan. Stunting merupakan permasalahan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama atau kronis, terjadi sejak bayi dala kandungan karena saat hamil sang ibu kurang mengkonsumsi makanan bergizi. Guna memotivasi masyarakat agar mau mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA), seiap unit kerja yang terkait dengan ketahanan pangan dan kelompok masyarakat perlu melakukan sosialisasi maupun gerakan secara terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta mengubah pola konsumsi pangan masyarakat menuju beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) “. Kata Ny. siyuk.

Selanjutnya Ny. Siyuk menghimbau seiring dengan masih perkembangan informasi terkontaminasi positif Covif-19 di Kabupaten Tulungagung maka kepada warga diharapkan untuk tetap memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan, “maka tidak bosannya saya menghimbau kepada semua pihak harus bersama-sama mematuhi aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah walaupun status kegiatan sekarang sudah normal baru, masyarakat harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari “. Kata Ny Siuk.
“ Jika keluar rumah hendaknya selalu memakai masker, selalu mencuci tangan, atur jarak, hindari bersalam-salaman untuk sementara waktu menjelang keadaan benar-benar aman dari virus corona. Hal itu demi menjaga kesehatan kita serta orang lain demi menjaga kesehatan kita serta orang lain guna untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang meresahkan kita semua “. Imbuh Ny Siyuk. ( Nug/ Pro )

Pos Terbaru